Perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
A.
Perkembangan Agama Hindu, Budah di Indonesia
1. Pengaruh Hindu dan budha di
Indonesia
Berdasarkan
ditemukannya bukti tulisan yang berhuruf pallawa dan Bahasa Sanseketa di
kerajaan Kuta dan Tarumanegara menujukkan pengaruh Hindu budha dan india yang
sangat kuat dalam perkembangan sejarah inonesia. tulisan tulisan tersebut
mengubah bangsa indonesia memasuki babakan baru jaman sejarah, terutama dengan
ditemukannya prasasti tujuh yupa di kalimatan timur.
2. Masuknya Budaya Hindu Budha
Proses
masuknya dan berkembangnya agama hindu dan budha ini melalui jalur perdagangan
India, cina, indonesia. pembawa agama agama Budha melalui misi penyiaran yang
disebut Dharma Dhuta. sedangkan pembawa agama Hindu ke indonesia antara lain
golongan ksatria, Brahmana, sudra dan waisya.
B.Kehidupan
Sosial Politik Ekonomi dan Kebudayaan di Indonesia pada Masa Kerajaan
Hindu-Budah
1. Kerajaan Kutai
Kerjaan
ini terletak di kalimatan timur dan tertua di indonesia. peninggalan bersejarah
yang di temukan adalah tujuh Buah Prasati yang di pahatkan di atas tiang bantu
disebut YUPA. Prasasti ini berhuruf pallawa dan berangka tahun 400M. Raja yang
pernah memerintah kerajaan kutai adalah kudungga, Aswawarman, Mulawarman.
dengan ditemukannya prasasti tersebut bangsa indonesia memasuki babkan baru
zaman sejarah.
2. Kerajaan Taruma Negara ( abad 5
M)
Kerajaan
ini letaknya di sekitar Bogor, Jawa Barat. prasasti yang ditemukan semua
berhuruf pallawa dan berbahasa Sanseketa yaitu:
- prasasti tugu
- prasasti lebak
- prasasti pasir awi
- prasasti jambu
- prasasti muara ciaruten
– prasasti kebon kopi
dari prasati di atas di katakan bhwa
raja yang memerintah kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman, seorang raja
yang bijaksana dan sangat memperhatikan kemakmuran rakyatnya. sumber bukti
lainnya adalah kerajaan ini adalah berita dari seorang pendeta budha dan cina
yang bernama fa hien.
3. Kerajaan Melayu
Mengenai
kerajaan ini diperkirakan sekitar daerah jambi seorang raja yang sering disebut
adalah adityawarman. sementaramenurut berita cina, pendeta I-Tsing setelah
belajar di Sriwijaya kemudian ia pergi ke Moloyu.
4. Kerjaan Sriwijaya (7 M)
kerajaan
sriwijaya ini terletak di palembang, sumatra selatan. bukti adanya kerajaan ini
dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang berhuruf pallawa, yaitu : prasasti
Talang Tuo, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang berahi, prasasti Kedukan Bukti
dan prasasti Telaga Batu. dari prasasti proses tersebut diketahui bahwa
kerajaan sriwijaya beragam budha dan merupakan kerajaan yang besar dan makmur
dengan ouncak kejayaan pada masa raja balaputradewa.
5. Kerajaan Majapahit
terletak
di desa Tarik Mojokerto, Jawa Timur. Pendiri kerajaan ini yaitu raden wijaya.
pada masa pemerintahan tri buwana tungga dewi diangkat seorang maha patih
bernama Gajah Mada. penganti pemeritahani ini adalah raja hayam wuruk yang
dibantu oleh patih gajah mada dengan sumpah palapa dan berhasil menyatukan
nusantara di bawah kerajaan majapahit.
kerutuhan kerajaan majapahit anatara
lain :
- adanya perkembangkan islam dari
kerajaan demak
- banyak daerah kekuasaannya
melepaskan diri
- lemahnya raja-raja pengganti hayam
wuruk
- mundurnya perekonmian akibat
perang saudara
- adanya perang paregreg / perang
saudara
6. Kerjaan Bali
Dalam
prasasti sanur yang berangka 914 M, diceritakan bahwa raja yang memerintah
merupakan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang Bubat antara
majapahit dengan pajajaran.
7. kerajaan Kediri (abad 12 M)
Berdiri
di daerah daha, kediri, jawa timur. raja yang terkenal raja jayabaya. sedangkan
menurut sumber dari cina bahwa kerajaan kediri merupakan kerajaan yang aman,
tentram dam makmur.
8. Kerajaan Medang (abad 10 M)
terletak
di sekitar sungai Brantas dekat kota jombang, jawa timur. kerajaan ini
merupakan pindahan dari kerajaan matram kuno yang mengalami kehancuran. pendiri
kerajaan ini adalah mpu sindok yang menamakan dirinya dinasti isyana.
9. Kerajaan Singosari (abad 13)
Muncul
setelah adanya perang ganter 1222 M. dalam perang ini akhirnya raja kertajaya
yang otoriter dari kerajaan kediri kalah melawan para brahmana yang dibantu
oleh ken arok. kerajaan kediri kalah dan berdirilah kerajaan singosari dengan
raja ken arok adan bergelar kertarejasa.
10. Kerajaan Mataram Kuno/Hindu
(abad 8 M)
letak
kerajaan ini dekat magelang, jawa tengah. hal ini dibuktikan dengan adanya
prasasti canggal, yang menceritakan bahwa kerajaan ini pernah di perintah oleh
dinasti sanjaya dan dinasti syailendra.
11. Kerajaan Sunda
letak
kerajaan di pakuan pajajaran kemudian pindah ke kawali. pada masa pemerintahan
raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang bubaat antara majapahit
dengan pajajaran.
C. Peningkatan Kebudayaan Terpenting
kebudayaan terpenting peninggalan
Hindu-Budah meliputi :
1. Bangunan Candi
a. Jenis Candi di Indonesia, Yaitu
Candi Hindu dan Budha
b. Fungsi Candi, yaitu dalam agama
Hindu berfungsi sebagai tempat pemakaman dan fungsi menurut agama Budha sebagai
tempat upacara keagamaan
c. Kelompok candi berdasarkan
langgamnya, yaitu :
- Candi Jawa Tengah bagian utara
- Candi Jawa Tengah bagian selatan
- Candi Jawa Timur
perbedaan bangunan candi Jawa Tengah
dan Jawa Timur antara lain :
Candi jawa barat :
- Bangunan Candi terbuat dari batu
bara
- Relief candi simbolis
- Atap candi seperti pohon cemara
- Arah candi menghadap ke barat
- Bentuk candi ramping dan tinggi
- Induk candi menjorok ke belakang
candi Jiwa Tengah :
- Bangunan candi terbuat dari batu
andesit (batu kali)
- Relief candi realis
- Atap candi berundak-undak
- Arah candi menghadap ke timur
- Bentuk candi tambun
- Induk candi tepat di tengah
2. Patung Dewa
Dalam kebudayaan Hindu-Budha
biasanya dewa diwujudkan dalam bentuk patung
3. Sastra
Hasil peninggalan bidang sastra
antara lain Ramayana, Mahabarata, Barata Yuda dll.
4. Seni Ukir
Hasil pahatan dan ukiran nampak
indah dan mengangumkan pada relief-relief bangunan candi.
5. Barang-barang logam
Barang atau benda yang terbuat dari
logam dan perunggu yang indah di antaranya, arca, lampu gantung, genta,
mangkok, jambangan dan tempat dupa untuk upacara agama. dan masih banyak lagi
peninggalan yang berupa seni lainya.
D. Runtuhnya Kebudayaan Hinduh-Budah
di Inonesia
Penyebab runtuhnya kerajaan yang
bercorak Hindu-Budah antara lain :
a. Adanya perang Paragrag di
Majapahit
b. Banyak daerah kekuasaan yang
melepaskan diri kerajaan sriwijaya maupun Majapahit
c. Berkembangnya syiar agama Islam
yang berhasil menarik simpati masyarakat
d. Kerajaan Islam Demak berkembang
pesat, sementara Sumatra juga berkembang pesat kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam.
Perkembangan Islam di Indonesia
A. Masuknya Islam di Indonesia
Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan abad ke 1 atau 2 H. Rute atau jalur yang dilewati adalah jalur utara ayau selatan. Dakwah Islam di Indonesia berjalan secara damai melalui perdagangan dan pernikahan.
Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan abad ke 1 atau 2 H. Rute atau jalur yang dilewati adalah jalur utara ayau selatan. Dakwah Islam di Indonesia berjalan secara damai melalui perdagangan dan pernikahan.
1.
Perkembangan Islam di Sumatera
A. Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai muncul pada pertengahan abad 13, kerajaan pertama di Indonesia. Letaknya di pesisir timur laut Aceh sekarang kabupaten Lhokseumawe.
B. Kerajaan Aceh
Berdiri pada tahun 1514 diujung Pulau Sumatera, pendirinya Sultan Ali Mugayat Syah, mengalami kejayaan pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda menjalin kerjasama dengan kerajaan Turki Usmani (Ottoman). Setelah Sultan Iskandar Muda, pemerintahan kerajaan berturut-turut dipimpin oleh : Sultan Iskandar Sani, Sultan (Ratu) Syafiuddin, Tajul Alam, Sultanah Sri Naqoitudin Nurul Alam, Sultanah Inayah, dan Sultanah Kamalat Syah.
A. Kerajaan Samudra Pasai
Samudra Pasai muncul pada pertengahan abad 13, kerajaan pertama di Indonesia. Letaknya di pesisir timur laut Aceh sekarang kabupaten Lhokseumawe.
B. Kerajaan Aceh
Berdiri pada tahun 1514 diujung Pulau Sumatera, pendirinya Sultan Ali Mugayat Syah, mengalami kejayaan pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda menjalin kerjasama dengan kerajaan Turki Usmani (Ottoman). Setelah Sultan Iskandar Muda, pemerintahan kerajaan berturut-turut dipimpin oleh : Sultan Iskandar Sani, Sultan (Ratu) Syafiuddin, Tajul Alam, Sultanah Sri Naqoitudin Nurul Alam, Sultanah Inayah, dan Sultanah Kamalat Syah.
2.
Perkembangan Islam di Jawa
Perkembangan Islam di Jawa tidak bisa dilepaskan dari peranan Wali Songo adalah sebagai berikut :
a. Maulana Malik Ibrahim/ Maulana Maghrib/ Syeh Magribi
b. Sunan Ampel
c. Sunan Bonang
d. Sunan Giri
e. Sunan Drajat
f. Sunan Kalijaga
g. Sunan Kudus
h. Sunan Muria
i. Sunan Gunung Jati
Disamping Wali Songo penyebar agama islam di Jawa tidak terlepas dari peranan kerajaan Islam sebagai berikut :
1) Kerajaan Demak
2) Kesultanan Pajang
3) Kerajaaan Mataram
4) Kerajaan Cirebon
5) Kesultanan Banten
Perkembangan Islam di Jawa tidak bisa dilepaskan dari peranan Wali Songo adalah sebagai berikut :
a. Maulana Malik Ibrahim/ Maulana Maghrib/ Syeh Magribi
b. Sunan Ampel
c. Sunan Bonang
d. Sunan Giri
e. Sunan Drajat
f. Sunan Kalijaga
g. Sunan Kudus
h. Sunan Muria
i. Sunan Gunung Jati
Disamping Wali Songo penyebar agama islam di Jawa tidak terlepas dari peranan kerajaan Islam sebagai berikut :
1) Kerajaan Demak
2) Kesultanan Pajang
3) Kerajaaan Mataram
4) Kerajaan Cirebon
5) Kesultanan Banten
3.
Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya Islam di Sulawesi tidak terlepas dari peran Sunan Giri di Gresik, hal ini karena Sunan Giri mendirikan pondok pesantren yang banyak muridnya dari luar jawa termasuk dari Sulawesi.
Adapun masuknya Islam di Sulawesi ada 2 cara :
1.Tidak resmi : Interaksi pedagang setempat dengan pedagang muslim di luar Sulawesi
2.Resmi : Penerimaan Islam dilakukan oleh Raja Gowa dan Tallo, Sultan Alaudin yang telah masuk Islam tahun 1605.
Masuknya Islam di Sulawesi tidak terlepas dari peran Sunan Giri di Gresik, hal ini karena Sunan Giri mendirikan pondok pesantren yang banyak muridnya dari luar jawa termasuk dari Sulawesi.
Adapun masuknya Islam di Sulawesi ada 2 cara :
1.Tidak resmi : Interaksi pedagang setempat dengan pedagang muslim di luar Sulawesi
2.Resmi : Penerimaan Islam dilakukan oleh Raja Gowa dan Tallo, Sultan Alaudin yang telah masuk Islam tahun 1605.
4.
Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad ke-16 Islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Pada tahun 1509 Kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam. Kerajaan Islam Banjar, di bagian selatan pulau Kalimantan tahun 1926. Tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam di Sulawesi adalah Pangeran Antasari atau Sultan Amirudin Khalifatul Mukminin.
Pada abad ke-16 Islam mulai memasuki kerajaan Sukadana. Pada tahun 1509 Kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam. Kerajaan Islam Banjar, di bagian selatan pulau Kalimantan tahun 1926. Tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam di Sulawesi adalah Pangeran Antasari atau Sultan Amirudin Khalifatul Mukminin.
5.
Perkembangan Islam di Maluku dan Irian Jaya
Penyebaran agama Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu sejak abad ke-15. Di Maluku ada 4 kerajaan Islam : Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam : Sultan Zainal Abidin berhasil mengembangkan agama Islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai Filipina.
Penyebaran agama Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu sejak abad ke-15. Di Maluku ada 4 kerajaan Islam : Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam : Sultan Zainal Abidin berhasil mengembangkan agama Islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai Filipina.
6.
Perkembangan Islam di Nusa Tenggara dan sekitarnya
Di Nusa Tenggara Islam pertama kali diterima oleh suku Sasak antara tahun 1840-1850 penyiaran Islam di daerah ini dilakukan oleh para mubaligh dari Makasar. Di Pulau Bali muslim terdapat di Singaraja, Buleleng dan Siririt.
Di Nusa Tenggara Islam pertama kali diterima oleh suku Sasak antara tahun 1840-1850 penyiaran Islam di daerah ini dilakukan oleh para mubaligh dari Makasar. Di Pulau Bali muslim terdapat di Singaraja, Buleleng dan Siririt.
B. Peranan Umat Islam di Indonesia
1. Masa Penjajahan
Perlawanan terhadap penjajah terjadi dalam 4 fase :
1.Fase persaingan dagang
2.Fase penetrasi dan agresi
3.Fase perluasan jajahan
4.Fase penindasan
1. Masa Penjajahan
Perlawanan terhadap penjajah terjadi dalam 4 fase :
1.Fase persaingan dagang
2.Fase penetrasi dan agresi
3.Fase perluasan jajahan
4.Fase penindasan
2.
Masa Perang Kemerdekaan
a. Peran Umat Islam
1.KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, HOS. Cokroaminoto di Jawa
2.Imam Bonjol di Sumatera Barat
3.Raden Intan di Palembang
4.Pangeran Antasari di Klaimantan
5.Sultan Hasanudin di Sulawesi
b. Peran Pondok Pesantren
Sebagai benteng pertahanan kaum Muslim selain sebagai sarana pendidikan Islam.
a. Peran Umat Islam
1.KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, HOS. Cokroaminoto di Jawa
2.Imam Bonjol di Sumatera Barat
3.Raden Intan di Palembang
4.Pangeran Antasari di Klaimantan
5.Sultan Hasanudin di Sulawesi
b. Peran Pondok Pesantren
Sebagai benteng pertahanan kaum Muslim selain sebagai sarana pendidikan Islam.
c. Peran Organisasi Islam
1)Sarikat Dagang – Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam Indonesia
2)Muhammadiyah, bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
3)Sumatra Thawalib , Perhimpunan Ulama dan Pelajar di Sumatera Barat. Tahun 1928 menjadi Partai Parmusi
4)Nahdatul Ulama, bergerak di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.
1)Sarikat Dagang – Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam – Partai Syarikat Islam Indonesia
2)Muhammadiyah, bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
3)Sumatra Thawalib , Perhimpunan Ulama dan Pelajar di Sumatera Barat. Tahun 1928 menjadi Partai Parmusi
4)Nahdatul Ulama, bergerak di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.
3.
Masa Pembangunan
Perana umat Islam dilaksanakan oleh pemerintah, oraganisasi Islam, lembaga pendidikan Islam, dan umat Islam pada umumnya.
Perana umat Islam dilaksanakan oleh pemerintah, oraganisasi Islam, lembaga pendidikan Islam, dan umat Islam pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar